Menu

Total Tayangan Halaman

Senin, 11 Januari 2016

Harapan dan Impian "Senja"

Ketika Hening menyapa, saat warna merah jingga menghiasi indahnya langit sore. Sungguh tak ingin sejenakpun ku berpaling dari mentari mu. ingin ku simpan dalam sebuah kenangan indah yang mengisi sebuah syair hangat. cerita indah akan sebuah nama yang begitu memikat, "Senja" pun menyapa. begitu sederhana namun sangat bermakna, tak dapat ku ungkapkan isi cerita akan indahnya dirimu. sebuah persembahan di langit sore ketika warnamu penuh kilauan emas, menutup akhirku dalam senyuman hangatmu.

Bukanlah pilihan namun inilah tujuanmu, menebar senyum sore untuk sejuta dahaga di dunia. hembusan angin sejuk kini menerpa jiwa yang sepi ini. jatuh cinta bukanlah alasan untuk ku agar tetap memandang dan mengagumimu. lebih dari sekedar rasa bahagia untuk mengungkapkan aku telah jatuh hati pada senyum indah mu. cahaya yang ingin ku tatap slalu, warna-warna indahmu yang selalu menghiasi akhirku. selalu ku ingat memori singkat akan kenangan indah yang tak inginku bagi.
Senja, sungguh tak kuasa ku berpaling untuk berhenti memandangmu.

Izinkan aku untuk memelukmu, agar aku tahu betapa hangatnya cintamu dalam bentuk sebuah cahaya Senja.
biarkanlah nafas ini selalu bersama hangatnya dekapmu mingiringi akhir hariku. percayalah syair ini hanya untaian singkat akan ungkapan kagum akan dirimu. sampai nanti langit tak lagi biru dan cahayamu mulai pudar, rasa ini tak lekang oleh waktu. berikan aku satu alasan untuk berhenti menatap dan memandangimu. senandung kicauan burung-burung di sore hari turut menemaniku dalam sejenak waktu singkat saat aku mulai memuji mu.
Biarkan aku tetap tersenyum tertawa dan bahagia agar tak ada lagi pikiran di benak ku untuk pergi darimu. ketika cahaya itu mulai pudar dan perlahan pergi dan sirnah, aku berharap agar nanti kau mengerti akan rasa ini. tak kan henti ku berharap hingga cahaya mu bersinar lagi dan saat nya tiba nanti, akan ku raih cahayamu hingga kau selalu di sisi ku. dan tak kan ku biarkan kau berhenti bercahaya lagi, agar dapat ku peluk hangat sinar merah jingga darimu...


Agar dapat ku kenang selalu harapan dan impian untuk tetap selalu bersamamu 
hingga ujung waktu, 
hingga syair ini tak lagi kau dengar,
 hingga nafasmu tak lagi terasa,
 hingga cahaya indah mu tak dapat lagi ku gapai. 
hari ini, esok, dan akhir nanti, biarkan aku tetap berlagu 
dan mengucap syair ini untukmu......


Just give me one more time to understand you...

Kamis, 07 Januari 2016

Sebuah Batu dari Bayangan

kutipan dari salah satu karangan buku fiksi, satu foto di situs Huffington Post. Ada seekor koala yang tinggal di New South Wales, Australia. Koala itu bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya. Beberapa bulan kemudian, ia kembali ke hutan tempat dia tinggal.
Namun, ternyata selama dia pergi, hutan yang pernah menjadi rumahnya ditebang, diratakan dengan tanah oleh para penebang liar. 

Si koala kebingungan kenapa tempat tinggalnya tidak seperti dulu.   


Ia hanya bisa diam, tanpa bisa berbuat apa pun. Seorang relawan alam mengambil foto koala itu.


Jadilah foto seekor koala kumal duduk sendirian. Memandangi sesuatu yang dulu sangat diakrabinya dan sekarang tidak lagi dikenalinya. (dalam novel koala kumal pages 246).
kalo bisa aku tidak mau seperti seekor koala kumal yang pulang ke tempat yang dulu nyaman untuknya, menyadari bahwa tempat itu telah berubah, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. -  page 246.

sesuatu dari masa lalu tidak selamanya menyenangkan seperti dahulu ketika kita kembali. bukan berarti kita bisa lupa tapi memang harus lupa, gak mesti bisa move on tapi emang harus move on. masa lalu akan selalu berdiri di belakang, dan tidak seharusnya kita mencoba untuk kembali ke bayangan yang selalu berada di belakang.

percayalah ketika anda sejenak terhenung dan teringat masa dahulu, hal itu tidak akan mengubah apapun yang telah terjadi sekarang. seperti halnya "paku yang telah tertancap di dinding ketika kita mencoba untuk mencabutnya, mungkin bisa tercabut tetapi lubang di dinding tersebut tidak akan hilang seperti halnya sebelum tertancap paku." melihat ke belakang tidak akan pernah usai dan akan selalu terbekas ketika anda mengingat, tetapi dengan memandang ke depan, percayalah anda akan tahu bahwa anda cahaya lain yang lebih terang di depan sana. dan cobalah untuk raih cahaya itu yang mungkin tak seperti  cahaya yang telah lalu. namun, mungkin dengan mengenal cahaya baru anda akan menemukan hal yang tak pernah anda temui di tempat yang lama.

mungkin dengan menjadi ikan-ikan salmon yang selalu membiasakan diri untuk adaptasi di lingkungan dan habitat baru adalah cara yang baik untuk tidak lagi mengenang bayangan lalu.




just gives you more time to learn & understand...




silakan berkomentar..


counter