Menu

Total Tayangan Halaman

Senin, 21 April 2014

KISAH HIDUP DAN KEMATIAN SI ANAK JENIUS ALBERT EINSTEIN






Albert Einstein

Fisikawan Amerika kelahiran Jerman, Albert Einstein (1879-1955) telah merubah dunia fisika. Ia menjadi amat terkenal karena teori relativitas-nya.
Dalam sejarah ilmu pasti alam, hanya sedikit orang saja—diantaranya adalah Nicolaus Copernicus dan Isaac Newton—yang layak mendapat tempat terhormat seperti Albert Einstein, karena pemikirannya yang revolusioner. Pemahamannya dalam bidang fisika telah membuka mata para fisikawan dan filsuf dalam memahami alam semesta. Dalam melihat hasil penemuan fisikawan lain, kita biasanya akan menghitung berapa banyak yang telah mereka temukan, tapi dalam melihat hasil penemuan Einstein, kita jelas sekali melihat, bahwa ia telah merubah dunia fisika.

Einstein lahir pada 14 Maret 1879, di kota Ulm, tapi ia dibesarkan dan memperoleh pendidikan dasarnya di Munich. Semasa kecil ia tak terlalu nampak cerdas, bahkan, ia tak bisa bicara lancar sampai usia 9 tahun. Ia menemukan kesenangan dan betah menatap dan merenungi cara bekerjanya alam, sudah sejak usia 5 tahun-an ia amat terkesan oleh kekuatan ajaib yang tak terlihat, yang mampu mengarahkan jarum kompas. Tujuh tahun kemudian ia dibuat terkesan oleh keajaiban lainnya: ia begitu takjub ketika ia berhasil menemukan penyelesaian soal geometri Euclidean, dengan pembuktian yang begitu gamblang dan terang. Dalam usia 16 Einstein telah menguasai matematika kalkulus diferensial dan integral.

Di waktu kecilnya Albert Einstein nampak terbelakang karena kemampuan bicaranya amat terlambat. Wataknya pendiam dan suka bermain seorang diri. Bulan November 1981 lahir adik perempuannya yang diberi nama Maja. Sampai usia tujuh tahun Albert Einstein suka marah dan melempar barang, termasuk kepada adiknya.
Masa Pendidikan di Zurich
Einstein dikeluarkan dari sekolahnya pada usia 16. Tanpa toleransi, gurunya mengeluarkan Einstein dari sekolah akibat sifat memberontaknya dikhawatirkan mempengaruhi teman-teman sekelas –padahal ia tengah merencanakan agar kesempatan masuk Universitas berjalan mulus. Einstein mencoba mendaftarkan diri ke Federal Institute of Technology (FIT) di Zurich, Switzerland, tapi pengetahuan non-eksaktanya tak sepadan sebagaimana nilai matematiknya dan ia gagal dalam ujian masuk Universitas. Atas nasihat rektor, ia disarankan agar lebih dulu menyelesaikan diploma di Cantonal School di Aarau, dan pada tahun 1896 ia otomatis diterima masuk FIT. Ketika itulah ia menyadari bahwa prioritas dan keinginan terbesarnya adalah mendalami fisika –ketimbang matematik—baik secara teoritis maupun eksperimen.

Einstein menyelesaikan ujian diploma-nya di FIT pada tahun 1900, namun karena ia tak memperoleh satu kredit dari salah seorang professor-nya membuatnya tak memperoleh kesempatan menjadi asisten dosen di situ. Pada tahun 1902 ia mendapat tawaran kerja sebagai ahli teknik di kantor paten di Bern, Switzerland. Enam bulan kemudian ia mengawini Mileva Maric, mantan teman sekelas di Zurich. Mereka memperoleh dua anak. Ia juga menyelesaikan gelar doktornya di Bern pada usia 26 tahun, serta menulis makalah pertamanya yang revolusioner itu.

Karir Akademis
Makalah inilah yang membuat Einstein terkenal, berbagai Universitas segera berebut mengajaknya bergabung. Tahun 1909, setelah menjadi pengajar di University of Bern, Einstein juga diundang menjadi profesor tamu bagi University of Zurich. Dua tahun kemudian ia ditunjuk menjadi professor penuh di German University di Prague. Satu setengah tahun kemudian Einstein menjadi professor penuh di Federal Institute of Technology. Akhirnya, pada tahun 1913 ilmuwan termahsyur Max Planc dan Walter Nernst mengunjungi Zurich untuk membujuk Einstein menerima tawaran sebagai professor riset di University of Berlin dengan bayaran tinggi, sekaligus keanggotaan penuh pada Prussian Academy of Science. Ia menerima tawaran mereka tahun 1914, sambil nyeletuk: ”Orang-orang Jerman ini berjudi seolah aku seekor ayam petelur emas saja. Padahal aku sendiri pun tak tahu apakah akan bisa bertelur lagi.” Ketika ia berangkat ke Berlin, istrinya tak mau ikut dan tetap tinggal di Zurich beserta kedua anaknya; akhirnya mereka bercerai lalu Einstein menikahi sepupunya Elsa tahun 1917.

Tahun 1920 Einstein ditunjuk sebagai Guru Besar Tamu seumur hidup di University of Leiden. Selama tahun 1921-1922 Einstein bersama Chaim Weizmann, kandidat presiden Negara Israel, berkeliling dunia secara ekstensif mempromosikan pembentukan Zionisme. Di Jerman Einstein mulai dikecam. Philipp Lenard dan Johannes Stark, kedunya adalah pemenang Nobel Prize bidang fisika, mulai menyebut teori relativitas Einstein sebagai “Fisika Yahudi”. Pengecaman ini semakin meningkat sehingga Einstein mengundurkan diri dari keanggotaan Prussian Academy of Science tahun 1933. (Ia juga, ternyata, dicopot dari Bavarian Academy of Science).


Karir di Amerika
Dalam banyak kesempatan Einstein sering mengunjungi California Institute of Technology, dan dalam kunjungan terakhirnya ke Amerika, Abraham Flexner menawarkan Einstein sebuah jabatan di sebuah Institut yang dirancang dan dibiayai untuk Advanced Studies di Princeton. Ia berangkat ke sana tahun 1933.

Einstein memegang posisi kunci (tahun 1939) dalam menggerakkan sumber-sumber yang diperlukan untuk membangun bom atom dalam sebuah kontrak yang terkenal dan ditanda-tangani oleh Presiden Franklin D. Roosevelt yang draft suratnya dibuat oleh Leo Szilard dan E.P. Wigner. Ketika rumus terkenal Einstein E=mc2 akhirnya dibuktikan dengan cara yang mengerikan dalam wujud bom yang menghancurkan Hiroshima tahun 1945, Einstein, yang pada dasarnya adalah seorang pasifis dan humanitarian, sangat shock dan tertekan; sehingga untuk waktu yang amat lama hanya dapat bergumam “Mengerikan, mengerikan.” Akhirnya pada tanggal 18 April 1955, Einstein meninggal di Princeton. [Pustaka Biografi]


1. Masa muda dan universitas

Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang buluyang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholikdan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).

Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek padamasa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;jdia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnyadia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.

Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.

2. Kerja dan Gelar Doktor

Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss dalah tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alatyang memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadidan kepandaian; Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.

Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik,dan relativitas spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapijuga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logisdan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murnidan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.

3. Gerakan Brownian

Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairanyang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setlah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial. Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguan, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brownian.
Ilmuwan Fisika yang terkenal karena "Teori Relativitasnya" menyempurnakan teori "Gaya Tarik" Newton yang telah berlangsung ratusan tahun, sehingga dia dijuluki "Copernicus abad 20". Tahun 1919, ketika para astronom Inggris mengamati gerhana matahari total, telah membuktikan kebenaran teori relativitas Einstein. Hal ini membuat dunia heboh. Namun, sebagai orang Yahudi, ia malah tinggal di Jerman, negara yang paling kejam menyiksa bangsa Yahudi. Dengan keberhasilan dan nama besar yang disangganya, dia membantu bangsanya melaksanakan gerakan pembangunan kembali negara tercinta. Tahun 1919, ketika para astronom Inggris mengamati gerhana matahari total, telah membuktikan kebenaran teori relativitas Einstein. Hal ini membuat dunia heboh. Namun, sebagai orang Yahudi, ia malah tinggal di Jerman, negara yang paling kejam menyiksa bangsa Yahudi. Dengan keberhasilan dan nama besar yang disangganya, dia membantu bangsanya melaksanakan gerakan pembangunan kembali negara tercinta.

Dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik, dan relativitas spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.

Riwayat Hidup

14 Maret 1879
lahir di kota Ulm, Jerman.
1880 (1 th)
seluruh keluarga pindah ke Munich.
1885 (6 th)
Mengenyam pendidikan di sekolah katolik.
1889 (10 th)
Melanjutkan sekolah menengah di kota Luitpold.
1894 (15 th)
Seluruh keluarga pindah ke Italia
1895 (16 th)
Maret, berhenti dari sekolah menengah, pulang ke Milan. Melepaskan warga negara Jerman.
Oktober, masuk sekolah menengah Aargau, Swiss.
1896 (17 th)
Oktober, melanjutkan di Institut Politeknik, Swiss.
1901 (22 th)
Memperoleh hak warga Swiss.
Menggantikan guru tetap, kemudian jadi pembimbing anak-anak asrama.
1902 (23 th)
Bekerja di kantor paten Bern, Swiss.
1903 (24 th)
Menikah dengan Mileva Mervick.
1905 (26 th)
Memperoleh gelar doktor dari Universitas Zurich.
Mengumumkan Teori Relativitas yang berisi lima buah artikel.
1907 (28 th)
Mengumumkan karya tulisan eksistensi foton atau partikel cahaya.
1911 (32 th)
Mengumumkan teori gaya tarik akan mengakibatkan cahaya membelok.
1912 (33 th)
Menjadi dosen tetap di Universitas Politeknik, Swiss.
1913 (34 th)
Mengumumkan dasar teori gaya berat.
Diangkat menjadi Maha Guru di Universitas Berlin Menjadi Direktur Lembaga Fisika "Kaisar Wilhelm" serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Mengurus perceraian dengan Mileva, sendirian berangkat ke Berlin. Memperoleh kewarganegaraan Jerman.
1916 (37 th)
Menyelesaikan "Teori Relativitas".
1919 (40 th)
Setelah resmi bercerai dengan Mileva, menikahi adik sepupunya, Elsa. Tim pengamat Gerhana Matahari Total Inggris menyatakan kebenaran "Teori Relativitas" Einstein.
1920 (41 th)
Resmi mengajukan minat menjadi warga negara Jerman.
1921 (42 th)
Diangkat menjadi ketua "Lembaga Persatuan Ilmiah Internasional". Ke Amerika bersama Weizman, kampanye mengumpulkan dana demi bangsa Yahudi. Dalam perjalanan pulang, ia mengunjungi Inggris.
1922 (43 th)
Maret, mengunjungi Preancis.
Akhir tahun 1923, mengunjumhi Cina, Jepang, dan Palestina. Dalam perjalanan ia mendapat kabar sebagai pemenang hadiah Nobel dalam bidang Fisika.
1926 (47 th)
Mengikuti gerakan Internasional Anti Penjajah.
1929 (50 th)
Mengumumkan "Teori Khusus Relativitas".
1930 (51 th)
Tahun 1932, sebagai dosen sementara di Universitas California.
1933 (54 th)
Melapaskan kewarganegaraan Jerman. Semua harta benda dirampas pemerintah Nazi. Bulan September ke Princetown, Amerika, bekerja di Lembaga Studi Lanjutan Tinggi.
1936 (57 th)
Istri yang kedua, Elsa meninggal karena sakit.
1939 (60 th)
Agustus, menulis surat pada Presiden Roosevelt mengenai bom atom.
1940 (61 th)
Memeperoleh kewarganegaraan Amerika.
1946 (67 th)
Menjadi Ketua Lembaga Ilmuwan Bom Atom.
1950 (71 th)
Mengatakan posisinya yang anti bom.
1952 (73 th)
Menolak menjadi Presiden Israel.
1955 (76 th)
18 April, Einstein meninggal akibat sakit jantung.


Siapa yang tidak kenal formula Einstein E = m c2 atau paradoks si kembar yang mendapati saudara kembarnya sudah jauh lebih tua setelah ia melakukan perjalanan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya? Namun tidak semua orang tahu kalau "keajaiban" tersebut hanyalah bagian kecil dari teori relativitas Einstein, serta bagaimana sebenarnya Einstein mendapatkan teori relativitas tersebut.
Pada tanggal 14 Desember 1922 Albert Einstein menyampaikan kuliah umum di depan mahasiswa Kyoto Imperial University tentang ide-ide yang melatar-belakangi lahirnya teori relativitas khusus dan umum. Kuliah ini merupakan bagian dari lawatan Einstein ke Jepang selama 43 hari di penghujung tahun 1922 bersama istrinya Elsa. Lawatan ini cukup unik, karena inilah satu-satunya lawatan Eistein ke Asia. Selama kunjungan tersebut, Einstein memiliki jadwal yang sangat ketat, ia harus memberikan kuliah untuk para profesional (fisikawan) serta publik umum.
Tahun berikutnya, catatan kuliah ini diterbitkan oleh sebuah majalah bulanan Jepang yang bernama Kaizo. Prof. Masahiro Morikawa dari Ochanomizu University menerjemahkan artikel tersebut ke dalam bahasa Inggris dalam buletin Asosiasi Himpunan Fisikawan Asia Pasifik yang terbit bulan April lalu. Seperti keyakinan Prof. Morikawa, saya pun sependapat bahwa artikel ini selayaknya diketahui masyarakat. Satu hal penting yang dapat kita pelajari dari kuliah ini adalah fakta bahwa sebagai manusia biasa Einstein pernah hampir putus-asa karena sulitnya problem relativitas. Namun kombinasi antara ketekunan, kerja keras, kejeniusan, hubungan baik dengan sesama ilmuwan, serta keberuntungan yang ia miliki, merupakan faktor yang akhirnya menentukan keberhasilan Einstein melahirkan kedua teori relativitas tersebut. Hal ini tentu saja patut menjadi renungan bagi para ilmuwan di republik ini.
Berikut adalah terjemahan pidato Einstein tersebut.
Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menceritakan secara lengkap bagaimana saya mendapatkan teori relativitas. Hal ini disebabkan oleh adanya beragam kompleksitas yang secara tidak langsung memotivasi pemikiran manusia. Saya pun tidak ingin menyampaikan secara rinci perkembangan pemikiran saya berdasarkan makalah-makalah ilmiah saya, namun saya akan secara sederhana menyampaikan pada anda esensi perkembangan pemikiran tersebut.
Pertamakali saya mendapatkan ide untuk membangun teori relativitas sekitar 17 tahun lalu (1905). Saya tidak dapat mengatakan secara eksak darimana ide semacam ini muncul, namun saya yakin ide ini berasal dari masalah optik pada benda-benda yang bergerak. Cahaya merambat dalam lautan ether dan bumi bergerak dalam ether yang sama. Oleh karena itu gerakan ether haruslah dapat diamati dari bumi. Namun saya tidak pernah menemukan satu bukti pengamatan aliran ether tersebut di dalam literatur fisika. Saya sangat terdorong untuk membuktikan aliran ether relatif terhadap bumi, dengan kata lain gerakan bumi di dalam ether. Pada saat itu saya sama sekali tidak meragukan eksistensi ether serta gerakkan ether tersebut. Sebenarnya saya mengharapkan kemungkinan pengamatan pada perbedaan antara kecepatan cahaya yang bergerak searah dengan gerakan bumi dan cahaya yang bergerak berlawanan (dengan bantuan pantulan cermin). Ide saya dapat direalisasi dengan menggunakan sepasang termokopel untuk mengukur perbedaan panas atau energi mereka. Ide ini mirip dengan eksperimen interferensi Albert Michelson, namun saat itu saya tidak begitu familiar dengan eksperimen Michelson. Saya berkenalan dengan hasil-nihil (null-result) eksperimen Michelson saat saya masih mahasiswa dan sejak saat itu saya sangat terobsesi dengan ide saya. Secara intuisi saya merasakan bahwa jika kita menerima hasil-nihil tersebut maka ia akan mengantarkan kita pada satu kesimpulan bahwa pandangan kita tentang bumi yang bergerak di dalam ether adalah salah. Ini adalah langkah pertama yang menarik saya ke arah teori relativitas khusus. Sejak saat itu saya mulai yakin bahwa jika bumi bergerak mengelilingi matahari maka gerakannya tidak pernah dapat dideteksi dengan eksperimen yang menggunakan cahaya.
Pada tahun 1895 saya membaca makalah Hendrik Lorentz yang mengklaim bahwa ia dapat memecahkan problem elektrodinamika seutuhnya melalui pendekatan pertama, yaitu suatu pendekatan dimana pangkat dua atau lebih dari rasio antara kecepatan benda dan kecepatan cahaya diabaikan. Setelah itu saya mencoba mengembangkan argumen Lorentz pada hasil eksperimen Armand Fizeau dengan mengasumsikan bahwa persamaan gerak elektron, sebagaimana telah dibuktikan Lorentz, berlaku dalam sistem koordinat baik yang mengacu pada benda bergerak maupun pada vakuum. Saya yakin dengan keabsahan elektrodinamika yang disusun oleh Maxwell dan Lorentz dan saya sangat yakin bahwa mereka dengan tepat menjelaskan fenomena alam yang sebenarnya. Lebih-lebih pada fakta bahwa persamaan yang sama berlaku dalam sistem koordinat bergerak serta sistem vakuum, jelas memperlihatkan sifat invarian (tidak berubah) cahaya. Walau demikian, kesimpulan ini bertentangan dengan hukum komposisi kecepatan yang dianut saat itu. Mengapa kedua hukum dasar ini bertentangan satu sama lain? Masalah besar ini membuat saya berfikir keras. Saya harus menghabiskan setahun penuh dengan sia-sia dalam mengeksplorasi kesempatan memodifikasi teori Lorentz. Masalah ini terlihat terlalu berat untuk saya!
Suatu hari, sebuah percakapan dengan teman saya di Bern membantu saya memecahkan masalah besar ini. Saya mengunjunginya pada hari yang cerah dan bertanya padanya: "Saat ini saya sedang dihadapkan pada masalah besar yang saya kira tidak pernah dapat diselesaikan. Sekarang saya ingin membagi masalah ini dengan anda." Saya menghabiskan pelbagai diskusi dengannya. Tiba-tiba saya mendapatkan ide yang sangat penting. Esoknya saya katakan kepadanya : "Terimakasih banyak. Saya telah memecahkan seluruh masalah saya."
Ide utama saya untuk pemecahan masalah ini berkenaan dengan konsep waktu. Waktu tidak boleh didefinisikan a priori sebagai suatu realitas absolut. Waktu haruslah bergantung pada kecepatan sinyal. Masalah besar ini dapat diselesaikan dengan konsep baru tentang waktu.
Hanya dalam lima minggu saya dapat menyelesaikan prinsip relativitas khusus setelah penemuan tersebut. Saya juga tidak memiliki keraguan akan keabsahan prinsip ini dari sisi filosopis. Lagipula prinsip ini sesuai dengan prinsip Mach, paling tidak sebagian jika dibandingkan dengan kesuksesan teori relativitas umum. Inilah cara saya membangun teori relativitas khusus.
Langkah pertama menuju teori relativitas umum muncul dua tahun kemudian (1907) dengan cara yang berbeda.
Saya tidak terlalu puas dengan teori relativitas khusus karena prinsip relativitas hanya terbatas pada gerak relatif dengan kecepatan konstan namun tidak dapat diaplikasikan pada gerak secara umum. Pada tahun 1907 saya diminta oleh Johannes Stark untuk menulis ulasan tentang pelbagai hasil eksperimen dari teori relativitas khusus dalam laporan tahunannya Jahrbuch der Radioaktivitaet und Elektronik. Ketika diminta untuk menulis artikel ini saya sadar bahwa teori relativitas khusus dapat diterapkan pada semua fenomena alam kecuali gravitasi. Saya benar-benar ingin mencari jalan untuk menerapkan teori ini pada kasus gravitasi. Namun saya tidak dapat menyelesaikan hal ini dengan mudah. Satu hal yang membuat saya frustrasi adalah fakta bahwa meski teori relativitas khusus memberikan relasi yang sempurna antara kelembaman dan energi, sementara relasi antara kelembaman dan berat (inersia dan sistem gravitasi) tidak tersentuh sama sekali. Saya curiga bahwa masalah ini berada jauh di luar cakupan teori relativitas khusus.
Suatu hari saya sedang duduk di atas sebuah kursi di Kantor Paten Swiss di Bern. Inilah saatnya sebuah ide cemerlang melintas di benak saya. "Seseorang yang jatuh bebas tidak akan mengetahui berat badannya." Ide sederhana ini memberi saya pemikiran yang mendalam. Emosi liar yang melanda saya saat itu mendorong saya ke arah teori gravitasi. Saya kembali berfikir, "Seseorang yang jatuh bebas memiliki percepatan." Pengamatan yang dilakukan oleh orang ini sebenarnya dilakukan pada sistem yang dipercepat. Saya memutuskan untuk memperluas prinsip relativitas dengan memasukkan percepatan. Saya juga berharap, dengan menggeneralisasi teori ini saya akan sekaligus memecahkan masalah gravitasi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang yang jatuh bebas tidak merasakan berat badannya akibat adanya medan gravitasi lain yang menghilangkan medan gravitasi bumi. Dengan kata lain, setiap benda yang dipercepat membutuhkan medan gravitasi baru.
Meski demikian saya tidak dapat memecahkan masalah ini secara utuh. Delapan tahun saya habiskan untuk menurunkan relasi yang nyata. Sebelum itu, saya hanya mendapatkan potongan-potongan dasar teori tersebut.
Ernst Mach juga mengklaim prinsip ekivalensi antar sistem-sistem yang dipercepat. Namun jelas hal ini tidak cocok dengan geometri biasa. Hal ini disebabkan karena jika sistem-sitem semacam ini diizinkan, maka geometri Euclidean tidak berlaku di setiap sistem. Menjelaskan hukum fisika tanpa geometri sama saja dengan menjelaskan suatu pemikiran tanpa kata-kata. Kita harus mempersiapkan kata-kata tersebut sebelum kita dapat menjelaskan pemikiran kita. Jadi, apa yang harus saya letakkan sebagai landasan teori saya?
Masalah ini tetap tak terselesaikan hingga tahun 1912. Pada tahun itu saya menyadari bahwa teori permukaan Karl Friedrich Gauss dapat menjadi dasar yang baik untuk memecahkan misteri di atas. Bagi saya, koordinat permukaan Gauss merupakan peralatan yang sangat penting. Namun saya tidak mengetahui bahwa George Riemann sebelumnya telah mengembangkan dasar-dasar geometri yang sangat mendalam. Saya hanya ingat teori Gauss yang saya dapat dalam kuliah dari seorang dosen matematika bernama Carl Friedrich Geiser ketika saya masih mahasiswa. Jadi saya semakin yakin bahwa sifat-sifat dasar dari geometri haruslah memiliki arti fisis.
Sekembalinya saya ke Zurich dari Praha saya menemui teman dekat saya, seorang ahli matematika, Marcel Grossmann. Ia membantu saya mencarikan referensi-referensi matematika yang agak asing bagi saya ketika saya masih di kantor paten Swiss di Bern. Inilah untuk pertamakali saya belajar darinya hasil karya Curbastro Ricci serta makalah-makalah Riemann. Saya tanyakan kepadanya apakah masalah saya dapat diselesaikan dengan teori Riemann, yaitu apakah invarian dari elemen garis cukup untuk menentukan seluruh koefisien yang saya cari. Selanjutnya, saya berkolaborasi dengannya dalam menulis sebuah makalah pada tahun 1913, meski persamaan gravitasi yang sesungguhnya belum dapat diturunkan saat itu. Penyelidikan lebih lanjut dengan menggunakan teori Riemann, sayangnya, menghasilkan banyak kesimpulan yang bertentangan dengan harapan saya.
Dua tahun berikutnya berlalu saat saya masih memutar otak untuk memecahkan masalah ini. Pada akhirnya saya menemukan satu kesalahan pada perhitungan saya sebelumnya. Saya kembali mencoba menurunkan persamaan gravitasi yang benar berdasarkan teori invarian. Setelah dua minggu bekerja, jawaban akhir muncul di depan saya.
Setelah tahun 1915 saya mulai mengerjakan problem kosmologi. Riset yang saya lakukan menyangkut geometri dan waktu jagad raya. Riset ini didasarkan pada pembahasan syarat batas teori relativitas umum dan argumen kelembaman Mach. Meski saya tidak mengetahui sejauh mana dampak ide Mach pada substansi relativitas umum dari kelembaman, saya yakin bahwa pemikiran besar ini merupakan filosopi dasar saya.
Mula-mula saya mencoba membuat syarat batas persamaan gravitasi menjadi invarian. Belakangan saya bahkan dapat menghilangkan batasan ini dengan asumsi bahwa jagad raya bersifat tertutup. Dengan demikian saya berhasil memecahkan masalah kosmologi. Sebagai hasilnya diperoleh bahwa kelembaman muncul sebagai satu sifat relatif di antara materi dan haruslah lenyap jika tidak ada benda lain yang berinteraksi dengannya. Saya yakin jika sifat penting ini membuat teori relativitas umum memuaskan kita bahkan dalam pandangan epistemologi sekalipun.
Gambar yang ada diatas adalah foto terakhir dari Albert Einstein diambil pada bulan Maret tahun 1955 tidak banyak rincian yang diambil dari foto ini tetapi kemungkinan foto ini diambil di dekat rumahnya di Princeton, Sebulan kemudian pada 17 April 1955, Einstein mengalami pendarahan internal yang disebabkan oleh pecahnya nadi aortic pada gondok , yang sebelumnya didiagnosa secara akurat oleh dokter. beberapa Hari berikutnya Einstein meninggal pada usia 76 tahun.
Albert Einstein, adalah seorang fisikawan Yang rumus relativitas-nya mengubah pandangan Dunia Tentang "bagaimana alam semesta bekerja”, walau telah meninggal dunia 55 years Lalu, pada Tanggal 18 April 1955. Penyelenggaraan pemakaman Einstein Yang meninggal di karenakan Gagal Jantung di Usia 76 years, di lakukan secara tertutup. Dan ternyata di hari Dimana Einstein wafat, seorang fotografer Bernama Ralph Morse (seorang wartawan foto dari Majalah LIFE), berhasil mengabadikan hari berkabung tersebut. Tapi cerita itu tidak dipublikasikan, karena permintaan anak Einstein yang meminta mereka untuk menghormati Masa berkabung.
Tapi selain dari satu gambar sekarang terkenal (di atas), foto-foto Morse diambil hari itu tidak pernah dipublikasikan. Atas permintaan putra Einstein, yang mengatakan bahwa privasi keluarga harus dihormati saat mereka sedang berkabung, LIFE memutuskan untuk tidak menjalankan cerita lengkap.
"Dalam foto, dari kiri wanita tak dikenal ;putra Einstein , Hans Albert (in light suit)); wanita tak dikenal; sekretaris lama Einstein, Helen Dukas (in light coat); dan teman Dr Gustav Bucky tiba di Krematorium Ewing di Trenton pada sore hari April 18, 1955.
Akhirnya setelah prosesi pemakaman selesai saat sore menjelang para keluarga dan kerabat dan teman-temannya kembali ke rumah Einstein di 112 Mercer Street di Princeton, di mana ia tinggal selama 20 tahun.
Ralph Morse bekerja sebagai fotografer untuk majalah LIFE selama beberapa dekade, meliputi segala sesuatu dari pembebasan Paris tahun 1944 untuk menunjukkan Broadway dan Race Space. Sekarang setelah 92 tahun dan tatapan tajam seperti biasa, Ralph Morse baru-baru ini duduk dengan LIFE.com dan berbagi kenangan tentang hari itu di bulan April 1955.
Berikut ini adalah salinan dari sebuah artikel yang ditulis oleh RW Apple, Jr '57 pada Jumat, 18 April 1955, hari Albert Einstein meninggal. The Daily Princetonian terdengar berita yang mengabarkan dan menerbitkan edisi khusus tentang kematian albert hanya beberapa jam setelah kematiannya.
Dr Albert Einstein meninggal pagi ini di Princeton Hospital. Tujuh puluh enam bulan lalu, fisikawan yang tunduk terhadap penyakit jantung 01:15 hari ini.
Ia dibawa ke rumah sakit Jumat lalu setelah sakit dua hari, menurut Dr Guy K. Dean, dokter pribadinya.Dia tampaknya telah membuat pemulihan dari kebocoran di aorta dan komplikasi kandung empedu. Dr Thomas S. Harvey, ahli patologi Rumah Sakit, dilakukan otopsi tak lama sebelum tengah hari hari ini dan setuju dengan diagnosis Dr Dean.
"Sebuah kebocoran kecil dari kantung aneurismal ke dalam jaringan di belakang aorta membawa kematian," kata Dr Dean. " Dr Harvey menjelaskan bahwa Dr Einstein aorta (pembuluh darah utama di tubuh) adalah "menonjol keluar seperti ban dalam tua dan akhirnya putus. Dia menambahkan bahwa penyakitnya mirip dengan arteriosclerosis atau pengerasan pembuluh darah.
Enam dokter telah hadir selama penyakit: Dr Dean, Dr Ralph J. Belford dan Dr Willard G. Rainey dari Rumah Sakit Princeton ; Dr Rudolf Ehrmann dan Dr Gustav Bucky, teman lama dari Jerman, dan Dr Frank Glenn, seorang ahli bedah jantung dan aorta dari New York City.
albert einstein meninggalkan dua putra dan putri: Dr Hans Albert Einstein, 57, Profesor Teknik di Universitas California, yang terbang di sini Sabtu; Dr Edward Einstein, 45, sekarang tinggal di Swiss, dan Miss Margot Einstein 55, yang tinggal di sini. Ada juga dua cucu
Kemungkinan Penyakit meninggalnya Albert Einstein
* Aneurisma aorta abdominal (AAA) adalah balon dari Aorta
* 10 penyebab utama kematian di antara laki-laki
* 50.000 pasien per tahun
* 15.000 orang meninggal setiap tahun dari AAA
* Jika AAA ruptur ada peluang 85% bahwa pasien akan meninggal karena kehilangan darah
* Albert Einstein meninggal dari AAA pecah

Kemungkinan Penyebab
# Tekanan darah tinggi
# Merokok
# Ditularkan melalui genetika
# Astherosclerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah)
Dan tahu kah anda bahwa sanya albert einstein di kubur tidak dengan otaknya?
Einstein's brain is removed in "The Brain," a new puppet theater work by Inkfish which explores the life, science, and mind of Albert Einstein, presented by The Club at La MaMa, NYC, April 18 to 27, 2008. Alissa Mello directs. Puppeteer: Brian Snapp.
Tentang otak Albert Einstein
7 jam setelah mati otak Einstein dicuri orang. ”Si pencuri”, yang juga seorang ilmuwan, menyimpan otak tersebut dalam botol yang diisi jus apel selama lebih dari 20 tahun.
Tetapi dia tidak berhasil menemukan jawaban mengapa Einstein begitu genius. Setelah 55 tahun sejak kematian Albert Einstein itu banyak ilmuwan mencoba mencari tahu apa yang membuat ilmuwan eksentrik itu sangat cerdas. Tapi dari banyak ilmuwan ini hanya patologis Thomas Harvey yang berusaha keras mengungkap kecerdasan ilmuwan yang terkenal dengan teori relativitasnya itu. Bahkan, Harvey rela kehilangan pekerjaan, termasuk reputasinya, hanya untuk membuka rahasia kegeniusan Einstein. Harvey tidak pernah menemukan jawaban.
Hanya melalui urutan peristiwa yang dianggap tidak mungkin upaya pencarian Harvey membantu mengubah pemahaman kita tentang bagaimana otak bekerja. Harvey adalah salah seorang patologis asal Missouri yang melakukan autopsi pada jenazah Einstein yang wafat di Rumah Sakit Princeton, New Jersey, Amerika Serikat (AS), 18 April 1955, dalam usia 76 tahun. Ketika kabar meninggal Einstein menyebar, kota yang tadinya tenang sontak hiruk-pikuk.
Sejumlah tokoh ilmuwan, wartawan, dan orang biasa ramai mengunjungi rumah sakit. Mereka hanya ingin dekat dengan ”orang besar” untuk terakhir kalinya. Begitulah kisah yang diutarakan Michael Paterniti, penulis yang banyak melakukan penelitian tentang peristiwa kematian ”si genius” yang punya masalah bicara sampai berusia 3 tahun itu. Einstein terus memiliki masalah berbicara saat di sekolah dasar, dan masih tidak sepenuhnya fasih dalam berbahasa hingga usia 9 tahun.
Dalam tulisannya Paterniti menyebutkan bahwa kematian Einstein adalah kisah aneh yang melibatkan seorang genius, otaknya dicuri seorang ilmuwan nakal dengan ide gilanya. Walau belakangan disebutkan bahwa ide itu tidak begitu gila. ”Rasanya seperti kematian nabi dan peristiwa ini sedikit gila,” kata Paterniti.
Harvey yang melakukan autopsi pada Einstein memindahkan otak manusia genius itu untuk dia periksa. Lalu ide gila Harvey muncul.
Setelah proses autopsi, kata Paterniti, dia tidak mengembalikan otak tersebut ke dalam tengkorak Einstein. Malah Harvey menyimpannya di dalam botol formaldehida (semacam botol untuk mengawetkan organ tubuh). Setelah itu Harvey dalam keadaan agak ragu pergi membawa botol tersebut. Otak dari tokoh fisika terbesar Abad 20 ini diambil 7 jam setelah kematiannya.
Einstein akhirnya dikremasi. Pengambilan dan pengawetan otak tersebut menjadi perdebatan. Sebab, pengambilannya disebut sebut tanpa izin dari keluarga Einstein.Tapi Harvey mengatakan bahwa anak Einstein yang bernama Hans Albert Einstein telah memberinya izin mengambil otak ayahnya. Sisanya keluarga Einstein menyangkal hal itu. Dalam biografi yang ditulis Ronald Clark (1971), Einstein mengatakan sangat setuju jika otaknya dipakai sebagai objek riset. Bahkan, Einstein meminta agar badannya dikremasi.
Namun apa yang ditulis Clark mendapat tentangan dari keluarga Einstein. Pengambilan otak tersebut belum mendapat izin dari pihak keluarga. Izin dari Hans baru diberikan setelah pengambilan dilakukan. Ini pun disetujui jika otak tersebut hanya dipakai untuk kegiatan riset yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah berkualitas tinggi. Otak Einstein baru ditemukan kembali pada 1978. Otak tersebut disimpan Harvey dalam botol batu yang diisi cairan jus apel (cider) selama 23 tahun.
Harvey tidak sedikit pun berniat menjualnya. Karena itu dia menyimpannya dalam botol batu. Harvey menyebut sulit merawat otak yang diawetkan ini. Harvey kehilangan pekerjaan dan dikecam rekan-rekannya. Kemudian Profesor Marion C Diamond, ahli anatomi otak dari Universitas California, Berkeley, memiliki gagasan untuk melakukan penelitian setelah melihat gambar otak Einstein yang diawetkan dimuat sebuah majalah ilmu pengetahuan.
Diamond butuh waktu tiga tahun hanya untuk membujuk Harvey menyerahkan otak Einstein untuk diteliti. Tetapi Harvey hanya memberikan empat irisan kecil dari otak ”si genius” itu. Diamond menghabiskan waktu enam bulan untuk meneliti otak Einstein. Dia memilah-milah bagian otak ahli fisika ini dan menghitung sel-selnya. Otak Einstein mirip dengan otak orang kebanyakan. Bedanya, otak Einstein lebih terlatih pada sedikit bagian-bagian tertentu.
Di bagian sebelah kiri otak sang genius ini ditemukan lebih banyak sel glia untuk setiap neuron (sel saraf) dibanding otak manusia normal. Faktor ini mungkin menjadi alasan mengapa Einstein begitu cerdas. Kendati begitu Diamond tidak dapat memastikannya. Ada dua jenis sel dalam otak manusia. Sel neuron, berfungsi untuk berpikir dan mengatur kerja syaraf, sel glia (neuroglia) berfungsi menyediakan ”makanan” dan bertugas menunjang kerja sel neuron.
Dari hasil penelitian pertama yang dipublikasikan pada 1985 disebutkan, Diamond menghitung sel neuron dan sel glia di empat bagian otak Einstein, yakni di Area 9 pada korteks cerebri kiri dan kanan, dan Area 39 di bagian korteks cerebri kiri dan kanan. Area 9 adalah bagian otak yang berperan penting dalam perencanaan, atensi, dan memori. Adapun Area 39 adalah bagian otak yang berperan besar dalam fungsi berbahasa dan tugas kompleks lainnya.
Kemudian rasio antara neuron dan sel glia otak Einstein dibandingkan dengan 11 orang laki-laki yang meninggal dunia pada usia 64 tahun. Hasil penelitian menunjukkan, rasio sel neuron dan sel glia otak Einstein lebih kecil dibanding beberapa otak yang dibandingkan dengan otaknya, terutama pada Area 39 kiri. Penjelasannya, pada area ini otak Einstein memiliki neuron yang lebih sedikit, sehingga lebih banyak sel glia untuk setiap neuron otaknya. Dengan jumlah sel glia per neuron yang lebih besar kebutuhan metabolis sel-sel saraf Einstein lebih tinggi.
Hal ini yang mungkin menjelaskan mengapa Einstein memiliki kemampuan berpikir dan keterampilan konseptual yang lebih baik. Lalu hasil penelitian kedua yang dipublikasikan pada 1996 memperlihatkan bahwa otak Einstein sedikit lebih ringan daripada rata-rata berat otak laki-laki dewasa. Tapi otak Einstein memiliki kepadatan neuron yang lebih tinggi. Kepadatan neuron ini yang diperkirakan berperan dalam fungsi berpikir Einstein lebih baik dibanding manusia biasa.
Penelitian lain juga membandingkan karakteristik lapisan luar otak Einstein dengan 35 otak laki-laki lain (rata-rata berusia 35 tahun). Otak Einstein memiliki celah (sulcus) yang berbeda dengan otak manusia biasa di bagian parietal kanan dan kiri. Otak di bagian parietal—terutama—berperan dalam fungsi luhur manusia. Bagian ini diperkirakan memiliki peran yang penting dalam kemampuan matematika dan berpikir rasional. Struktur otak yang sangat khusus ini dianggap memiliki kontribusi besar terhadap kemampuan matematika dan fisika Einstein yang menakjubkan itu.
Padahal, jika menelisik masa kecil Einstein dalam biografinya disebutkan bahwa dia harus berjuang di sekolah. Selama sekolah Einstein selalu menolak untuk memakai kaus kaki. Hal ini sudah menjadi rahasia umum. Kendati begitu, Einstein tetap menunjukkan kegeniusannya sejak kecil. Saat berusia 5 tahun, dia tertarik dengan kompas kantung milik ayahnya. Einstein terpaku dengan jarum kompas dan bertanya-tanya apa yang memberikannya kemampuan untuk selalu berayun ke arah yang benar.
Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang ”kosong” ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut. Dia kemudian menjelaskan pengalamannya dalam buku biografinya sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Ya, otak Einstein menarik perhatian dunia karena reputasinya sebagai seorang genius.

Kata Kata Bijak Albert Einstein Terlengkap

1. Hakikatku adalah yang aku pikirkan, bukan apa yang aku rasakan

2. Selagi ada cinta tidak perlu ada lagi pertanyaan

3. Aku Berpikir terus menerus berbulan-bulan dan bertahun tahun, sembilan puluh sembilan kali dan kesimpulannya salah. Untuk yang keseratus aku benar.

4. Kalau mereka ingin menemuiku, aku ada disini. Kalau mereka ingin bertemu dengan pakaianku, bukalah lemariku dan tunjukkan pada mereka. (Ketika istrinya memintanya berganti untuk menemui Duta Besar Jerman)

5. Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya.

6. Tanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan tapi imajinasi.

7. Imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuan. Logika akan membawa Anda dari A ke

8. Imajinasi akan membawa Anda kemana-mana.

9. Tidak ada eksperimen yang bisa membuktikan aku benar, namun sebaliknya sebuah eksperimen saja bisa membuktikan aku salah.

10. Orang-orang seperti kita, yang percaya pada fisika, mengetahui bahwa perbedaan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan hanyalah sebuah ilusi yang terus menerus ada.

11. Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang-orangnya jahat, tapi karena orang-orangnya tak perduli.

12. Mencari kebenaran lebih bernilai dibandingkan menguasainya.

13. Hidup itu seperti naik sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak.

14. Sudah saatnya cita-cita kesuksesan diganti dengan cita-cita pengabdian.

15. Lebih mudah mengubah plutonium dari pada mengubah sifat jahat manusia.

16. Tidak ada yang lebih merusak martabat pemerintah dan hukum negeri dibanding meloloskan undang-undang yang tidak bisa ditegakkan.

17. Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan. Yang terpenting adalah tidak berhenti bertanya.

18. The most beautiful thing we can experience is the mysterious.

19. Ilmu pengetahuan tanpa agama= buta, agama tanpa ilmu pengetahuan lumpuh
demikian sejarah hidup albert einstein..
sumber : http://atitastory.blogspot.com/2013/12/kisah-hidup-dan-kematian-si-anak-jenius.html

0 komentar:

Posting Komentar

silakan berkomentar..


counter