Menu

Total Tayangan Halaman

Senin, 11 April 2016

Adakah Rasa atau Hanya Duka?

              Pernahkah suatu kala kita mencari, namun tak menemukan yang sejati. Sulit ku rasa tapi benang itu tak kan bersembunyi dan jauh. Hanya saja pantaskah atau tepatkah saat ini tuk jadi jarum yg kau nantikan. Jalan ini entah apa yg kurasa, karna tak lekang waktu ku tuk nantikan cahayamu kian datang. Bila hanya derita yg terjadi, biarlah terjadi. Mungkin hanya duka yg nanti akan menjawabnya. Tapi, suatu saatnya datang cahaya itu, akan ku raih tuk jadi obat dalam gejolak ini.


                   Berhenti dan menanti, harapan yg tak pasti. Namun akan terjadi, karna ku tahu keyakinan tak kan menjauh dari harapan. Sebuah jalan sepi yg akan di jalani, tiada langkah yg tak pasti. Karna ini lah awal yg akan membawamu. Nantikan sejuknya hembusan nafas mu untuk tetap melangkah dan berjalan. Karna ku yakin inilah keyakinan bukan sekadar harapan. Sentuhlah hangatnya dekap dan peluk matahari senja, agar kau tahu arti akan rasa dan jiwa ini.


             Sambutlah aku dengan senyum dan tawa itu, karna disana ku rasa senang. Hingga ku mengerti secangkir bahagia bersama langkahmu.




Siapkah kau tertawa bahagia bersamaku, mengisi indahnya sore ini.

Senin, 07 Maret 2016

Takdir yang Memilih



Aku ... Kamu... seberapa kuatpun kita, biarlah orang bicara. tetapi dunia lah yang akan menilai, karena kita adalah kita, bukan kata mereka. Tak perlu sesali perihnya hal yg terjadi, karena apa pun nanti tentu sudah ada jalan yg panjang untuk di lalui. Bagaimana pun nanti, air tetaplah air.. yang selalu tenang dan sabar. Karena tlah ditemui tempat untuk berhenti, lalu menjalani arti sebuah kisah.

Kau tlah pahami isyarat hati untuk ungkapkan rasa, namun selalu tiada cahaya untuk menyinarinya. Hanya ada sunyi di rasa ketika padamnya sebuah harapan itu. Bila nanti angin yg pertemukan kita, ku harap rasa ini kan tetap sama dan tiada pudarnya. Agar tetap ku rasa hangatnya cahaya senja yang menghiasi senyum mu.

Dimanakah letaknya bahagia ? aku pun tak ingin menjawab tapi hanya mencari arti nya bahagia. Jika rasa tak lagi sama, apa daya hati untuk memilih. Tak kuasa diri untuk menahan, namun apapun yang terjadi biarlah takdir yang memilih. Karena kita hanya lah boneka kecil yang tlah di rencana tuhan. Layaknya kertas putih yg kita sendiri tak tahu apa yang akan menghiasi kertas tersebut nantinya.

Jikalau jalan kita kan tetap sama, ku harap kau sediakan secangkir kopi hangat untuk kau saji kan dalam sebuah kisah ku, agar dapat ku tatap manis nya cerita dalam melodi indah syair kisah kita. Kira nya takdir akan memilih, apa pun yg harus di jalani.. ku ikhlas kan hati tuk memilih senjamu yang hangat... biar lah takdir yang memilih dan menentukan..lukisan apa yang akan menghiasi kertas putih itu.


Selamat Malam Senjaku...ku harap esok akan ku lihat lagi indah nya senyum di wajahmu yg ku kenang slalu..

Rabu, 24 Februari 2016

Harapan Melampaui Kemungkinan...

Harapan Melampaui Kemungkinan


       Seekor semut kecil punya impian di hari esok dapat mencapai emas. Namun impian hanya sekedar harapan senja yang tak akan pernah terbit. Dunia terlalu luas untuk di tempati seekor semut kecil yang tak ada daya, dan kilauan emas terlalu indah untuk semut kecil yang tak berharga ini. Harapan hanyalah keindahan sementara yang tak akan menuju sebuah impian di hari nanti. suara kicauan burung terasa menghujam seakan menghina betapa bodohnya seekor semut kecil berharap melampaui kemungkinan.

       Setitik berkas awan terasa sirna seperti meninggalkan kenangan tentang harapan yang selalu tertunda. Ketika langit sore mulai pudar, matahari tak sehangat senja, dan angin begitu terasa menerpa, anganku tak terbendung lagi akan impian terpendam yang entah kapan waktu akan menyaksikan harapan itu berubah menjadi sebuah janji dan ikatan suci.

Jika teringat akan sebuah harapan yang melampaui kemungkinan, terasa di hati tak kan sanggup untuk terima kenyataan yang begitu pahit untuk dirasa. Bahkan waktu pun mungkin tak kan sanggup menjawab akan harapan ini. Walaupun kenangan selalu menusuk dan menghujam, rasa ini tak akan berbeda di hari nanti. Biarlah ku simpan agar menjadi sebuah kenangan indah nan elok untuk selalu ku rayu dan ku sapa suatu hari nanti...

Harapan Senja seekor semut kecil tak lagi bernafas 
 untuk merasakan heningnya kesunyian hati...........



Harapan Melampaui Kemungkinan

Senin, 11 Januari 2016

Harapan dan Impian "Senja"

Ketika Hening menyapa, saat warna merah jingga menghiasi indahnya langit sore. Sungguh tak ingin sejenakpun ku berpaling dari mentari mu. ingin ku simpan dalam sebuah kenangan indah yang mengisi sebuah syair hangat. cerita indah akan sebuah nama yang begitu memikat, "Senja" pun menyapa. begitu sederhana namun sangat bermakna, tak dapat ku ungkapkan isi cerita akan indahnya dirimu. sebuah persembahan di langit sore ketika warnamu penuh kilauan emas, menutup akhirku dalam senyuman hangatmu.

Bukanlah pilihan namun inilah tujuanmu, menebar senyum sore untuk sejuta dahaga di dunia. hembusan angin sejuk kini menerpa jiwa yang sepi ini. jatuh cinta bukanlah alasan untuk ku agar tetap memandang dan mengagumimu. lebih dari sekedar rasa bahagia untuk mengungkapkan aku telah jatuh hati pada senyum indah mu. cahaya yang ingin ku tatap slalu, warna-warna indahmu yang selalu menghiasi akhirku. selalu ku ingat memori singkat akan kenangan indah yang tak inginku bagi.
Senja, sungguh tak kuasa ku berpaling untuk berhenti memandangmu.

Izinkan aku untuk memelukmu, agar aku tahu betapa hangatnya cintamu dalam bentuk sebuah cahaya Senja.
biarkanlah nafas ini selalu bersama hangatnya dekapmu mingiringi akhir hariku. percayalah syair ini hanya untaian singkat akan ungkapan kagum akan dirimu. sampai nanti langit tak lagi biru dan cahayamu mulai pudar, rasa ini tak lekang oleh waktu. berikan aku satu alasan untuk berhenti menatap dan memandangimu. senandung kicauan burung-burung di sore hari turut menemaniku dalam sejenak waktu singkat saat aku mulai memuji mu.
Biarkan aku tetap tersenyum tertawa dan bahagia agar tak ada lagi pikiran di benak ku untuk pergi darimu. ketika cahaya itu mulai pudar dan perlahan pergi dan sirnah, aku berharap agar nanti kau mengerti akan rasa ini. tak kan henti ku berharap hingga cahaya mu bersinar lagi dan saat nya tiba nanti, akan ku raih cahayamu hingga kau selalu di sisi ku. dan tak kan ku biarkan kau berhenti bercahaya lagi, agar dapat ku peluk hangat sinar merah jingga darimu...


Agar dapat ku kenang selalu harapan dan impian untuk tetap selalu bersamamu 
hingga ujung waktu, 
hingga syair ini tak lagi kau dengar,
 hingga nafasmu tak lagi terasa,
 hingga cahaya indah mu tak dapat lagi ku gapai. 
hari ini, esok, dan akhir nanti, biarkan aku tetap berlagu 
dan mengucap syair ini untukmu......


Just give me one more time to understand you...

Kamis, 07 Januari 2016

Sebuah Batu dari Bayangan

kutipan dari salah satu karangan buku fiksi, satu foto di situs Huffington Post. Ada seekor koala yang tinggal di New South Wales, Australia. Koala itu bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya. Beberapa bulan kemudian, ia kembali ke hutan tempat dia tinggal.
Namun, ternyata selama dia pergi, hutan yang pernah menjadi rumahnya ditebang, diratakan dengan tanah oleh para penebang liar. 

Si koala kebingungan kenapa tempat tinggalnya tidak seperti dulu.   


Ia hanya bisa diam, tanpa bisa berbuat apa pun. Seorang relawan alam mengambil foto koala itu.


Jadilah foto seekor koala kumal duduk sendirian. Memandangi sesuatu yang dulu sangat diakrabinya dan sekarang tidak lagi dikenalinya. (dalam novel koala kumal pages 246).
kalo bisa aku tidak mau seperti seekor koala kumal yang pulang ke tempat yang dulu nyaman untuknya, menyadari bahwa tempat itu telah berubah, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. -  page 246.

sesuatu dari masa lalu tidak selamanya menyenangkan seperti dahulu ketika kita kembali. bukan berarti kita bisa lupa tapi memang harus lupa, gak mesti bisa move on tapi emang harus move on. masa lalu akan selalu berdiri di belakang, dan tidak seharusnya kita mencoba untuk kembali ke bayangan yang selalu berada di belakang.

percayalah ketika anda sejenak terhenung dan teringat masa dahulu, hal itu tidak akan mengubah apapun yang telah terjadi sekarang. seperti halnya "paku yang telah tertancap di dinding ketika kita mencoba untuk mencabutnya, mungkin bisa tercabut tetapi lubang di dinding tersebut tidak akan hilang seperti halnya sebelum tertancap paku." melihat ke belakang tidak akan pernah usai dan akan selalu terbekas ketika anda mengingat, tetapi dengan memandang ke depan, percayalah anda akan tahu bahwa anda cahaya lain yang lebih terang di depan sana. dan cobalah untuk raih cahaya itu yang mungkin tak seperti  cahaya yang telah lalu. namun, mungkin dengan mengenal cahaya baru anda akan menemukan hal yang tak pernah anda temui di tempat yang lama.

mungkin dengan menjadi ikan-ikan salmon yang selalu membiasakan diri untuk adaptasi di lingkungan dan habitat baru adalah cara yang baik untuk tidak lagi mengenang bayangan lalu.




just gives you more time to learn & understand...




silakan berkomentar..


counter