BATU APUNG DAN ARANG BATOK KELAPA
Disusun Oleh :
1. Aditya Agung SetiaBudi
2. Dwi Prastyo
3. Kadek Arya Dewa
SMA NEGERI 1 BELITANG
Jalan Marga Pemuka Bangsa Raja No.1001
Gumawang Belitang
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
( :
(0735) 450106 - :
32382
Website : www.sman1belitang.com e-mail
:sman1belitang@gmail.com
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “Penjernihan Air Menggunakan Batu Apung dan
Arang Batok Kelapa” telah diperiksa dan disahkan di Belitang
pada tanggal
………bulan………tahun 2014.
Belitang,…..April 2014
Mengetahui Guru Pembimbing,
Kepala
Sekolah,
Karjiono,
S.Pd.,M.M. Sumarno,
S.Pd.
NIP
196511271989031004 NIP 196508101990031007
HALAMAN MOTTO
Ø Aku
akan menuntut ilmu sampai situli mendengar dari sibisu bahwa sibuta melihat
silumpuh berjalan.
Ø Man
jadda Wajada ( siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil ).
Ø Mensana
in corpore sano ( didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat ).
Ø Perjalanan
1000 mil diawali dengan satu langkah
Ø Going
the extra miles ( jangan menyerah pada rata-rata )
Ø Ilmu
tanpa agama adalah buta, sedangkan agama tanpa ilmu (umum) adalah sia-sia
belaka.
|
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Allah Swt. yang Maha
Kuasa, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Penjernihan Air Menggunakan Batu Apung dan
Arang Batok Kelapa”.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas untuk Karya Ilmiah Remaja. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
pembaca tentang penggunaan batu
apung dan arang batok kelapa sehingga dapat mengetahui
keuntungan-keuntungan penggunaan batu apung dan arang batok kelapa pada penjernihan air.
Penulis juga berterima kasih kepada :
1. Bapak
Karjiono, S.Pd.,M.M. yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Belitang.
2. Bapak Sumarno, S.Pd. dan Ibu Tri Patmi,
S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah membantu kami untuk
menyelesaikan karya tulis ini.
3. Orang tua yang telah memberi motivasi kami untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini
dapat menjadi tambahan ilmu bagi semua orang yang membaca, kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Belitang, April 2014
Penulis
|
ABSTRAKSI
Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menjadi rujukan ataupun solusi dalam menghadapi masalah kekeruhan air. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan proses pembuatan koagulan penjernih air dari batu apung dan arang batok kelapa dalam upaya mengatasi pencemaran air yang berdampak pada kekeruhan. Karya tulis ini berfokus pada cara penjernihan air dengan menggunakan batu apung dan arang batok kelapa beserta keuntungan-keuntungan yang diperoleh dalam memanfaatkannya guna mengatasi dampak kekurangan air bersih. Berdasarkan latar belakang dan kajiannya, pokok permasalahan dari karya tulis ilmiah ini adalah “Bagaimanakah cara menanggulangi kekeruhan air dengan memanfaatkan batu apung dan arang batok kelapa sebagai penjernih air? ” Data dikumpulkan dengan metode studi pustaka, studi dokumentasi, dan dari internet. Data dianalisis dengan teknik pemaparan mengenai tahap-tahap proses pembuatan koagulan. Kekeruhan air dapat disebabkan oleh adanya partikel koloid dan suspensidari suatu bahan pencemar antara lain beberapa bahan organik dan bahananorganik dari buangan industri, kegiatan pertambangan, maupun limbahrumah tangga. Selain itu curah hujan yang tinggi juga dapat menyebabkan kekeruhan air. Kekeruhan air dapat berdampak buruk bagi kesehatan yaitu menyebabkan penyakit-penyakit yang sangat berbahaya. Tahap pembuatan batu apung dan arang batok kelapa sebagai penjernih air sangat sederhana dan mudah dipraktekkan oleh masyarakat. Pemanfaatan batu apung dan arang batok kelapa sebagai penjernih air merupakan cara penjernih air yang sangatlah mudah, murah, efisien dan efektif. Air hasil penjernihan pun memiliki kualitas air yang lebih bersih dan tidak berwarna.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………i
HALAMAN
PENGESAHAN….........................................................................ii
HALAMAN
MOTTO.…....................................................................................iii
KATA
PENGANTAR…....................................................................................iv
ABSTRAKSI….........................................................................….......................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang….........................................................................…......1
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................…......1
1.3 Tujuan………..….........................................................................…......2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................…......2
1.5 Batasan
Masalah..........................................................................….......2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Karbon Aktif/ Arang Aktif/ Norit....................................................... 3
2.2 Batu Apung (Sistem Koloid Fase Gas-Padat / Buih
Padat)............... 3
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian...................................................................................... 5
3.2 Teknik Pengumpulan
Data.................................................................. 5
3.3 Prosedur Penelitian.............................................................................. 6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Penelitian...................................................................................... 8
4.2 Arang Batok Kelapa
(C) ...................................................................... 9
4.3 Batu Apung (SiO2Al2O3) ...................................................................... 9
4.4 Cara Kerja Batu Apung dan Arang Batok Kelapa......................... 10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 11
5.2 Saran.................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air adalah zat atau unsur
yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di
bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi.
Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) air yang tersedia di bumi.
Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di
kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan,
hujan, sungai, air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek
tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan
aliran air di atas permukaan tanah menuju laut. Air bersih penting
bagi kehidupan manusia. Dibanyak tempat di dunia saat ini terjadi banyak kasus
pencemaran air.
Pengolahan
air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi. Air
sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan juga zat-zat
warna, zat pencemar, seperti limbah detergen, dan pestisida, (Utami dkk,
2009:227).
Penyediaan air bersih untuk
masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan
lingkungan atau masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka
penderita penyakit, khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam
meningkatkan standar atau taraf/kualitas hidup masyarakat.
Sampai saat ini, penyediaan
air bersih untuk masyarakat di Indonesia masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang cukup kompleks dan sampai
saat ini belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi
sampai saat ini yakni masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk
masyarakat.
Judul makalah ini sengaja
dipilih oleh Penulis karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat
dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap kebersihan air.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah batu apung dan arang batok kelapa bisa berguna
untuk menjernihkan air?
b. Bagaimana cara kerja batu
apung dan arang batok kelapa dalam penjernihan air?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui kegunaan batu apung dan arang
batok kelapa dalam penjernihan air.
b.Untuk mengetahui cara kerja batu apung dan arang
batok kelapa dalam penjernihan air.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi
Siswa
Dapat
membangkitkan motivasi dan kreatifitas siswa.
b. Bagi
Masyarakat
Memperoleh gambaran yang nyata untuk menjernihkan air
dilingkungan sekitar dengan memanfaatkan arang batok kelapa dan batu apung,
sehingga air dilingkungan lebih mendekati standar kebersihan air.
1.5 Batasan Masalah
Karena
banyaknya cara yang digunakan dalam menjernihkan air maka penulis membatasi
penelitian hanya menggunakan batu apung dan arang batok kelapa sebagai
penjernih air sederhana
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Karbon Aktif/ Arang Aktif/ Norit
Karbon aktif, atau sering
juga disebut sebagai arang aktif, adalah suatu jenis karbon yang
memiliki luas
permukaan yang
sangat besar. Hal ini bisa dicapai dengan mengaktifkan karbon atau arang
tersebut. Hanya dengan satu gram dari karbon aktif, akan didapatkan suatu
material yang memiliki luas permukaan kira-kira sebesar 500 m2 (didapat dari pengukuran adsorpsi gas nitrogen). Biasanya pengaktifan hanya bertujuan untuk
memperbesar luas permukaannya saja, namun beberapa usaha juga berkaitan dengan
meningkatkan kemampuan adsorpsi karbon aktif itu sendiri. Sejak perang
dunia pertama arang aktif produksi dari peruraian kayu sudah dikenal sebagai
adsorben atau penyerap yang efektif dan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga banyak dipakai sebagai adsorben pada
topeng gas. Arang aktif adalah bahan berupa karbon bebas yang masing-masing berikatan
secara kovalen atau arang yang telah dibuat dan diolah secara khusus melalui
proses aktifasi, sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian mempunyai
daya serap yang besar terhadap zat-zat lainnya, baik dalam fase cair maupun
dalam fase gas. Dengan demikian, permukaan arang aktif bersifat non-polar.
Struktur pori berhubungan dengan luas permukaan, dimana semakin kecil pori-pori
arang aktif, mengakibatkan luas permukaan semakin besar.
Dengan demikian, kecepatan
adsorpsi bertambah. untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan
menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan terlebih dahulu. Karbon aktif (norit) ini cocok digunakan untuk mengadsorpsi zat-zat
organik. Komposisi arang aktif terdiri dari silika (SiO2), karbon, kadar air
dan kadar debu. Dimana unsur silica (SiO2) merupakan kadar bahan yang keras dan tidak mudah larut dalam
air, maka khususnya silika yang bersifat sebagai pembersih partikel yang
terkandung dalam air keruh dapat dibersihkan sehingga diperoleh air yang
jernih.
2.2 Batu Apung (Sistem Koloid Fase
Gas-Padat / Buih Padat)
Menurut Parning
(2012:146), buih padat adalah sistem
koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat padat. Kestabilan
buih padat juga diperoleh dari zat pembuih (surfaktan). Beberapa buih padat
yang kita kenal :
· Roti
Pembuatan roti melibatkan proses peragian
yang akan melepas gas CO2. Zat pembuih protein gluten dari tepung
kemudian akan membentuk lapisan tipis mengelilingi gelembung - gelembung CO2 untuk
membentuk buih padat.
· Styrofoam
Styrofoam mempunyai fase terdispersi CO2 dan
udara, serta medium pendispersi polistirena.
· Batu
apung (SiO2Al2O3)
Didalam kehidupan sehari-hari, anda dapat menemui busa padat yang
dikenal dengan istilah karet busa dan batu apung. Batu apung merupakan
buih padat yang terbentuk akibat proses solidifikasi gas vulkanik.
Pada kedua contoh busa padat ini terdapat rongga atau pori-pori
yang dapat diisi oleh udara.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan untuk membuat karya ilmiah ini adalah jenis
eksperimen, karena penulis melakukan penelitian sebelum melakukan penulisan
karya ilmiah ini.
3.2. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
dalam penelitian ini adalah eksperimen. Teknik ini penulis gunakan untuk
memperakurat hasil penelitian.
3.3. Instrumen
Pengumpulan Data
Instrumen
pengumpulan data dari penelitian ini adalah :
a. Arang dan batu apung merupakan
bahan yang digunakan sebagai absorpsi partikel-partikel dalam air.
b. Tabung digunakan untuk
tempat diletakannya arang, batu apung, dan ijuk.
c. Ijuk digunakan untuk
menahan partikel arang yang terbawa aliran air.
d. Selang/pipa digunakan menggabungkan tabung.
e. Galon digunakan tempat
penampung air keruh.
f. Air sungai BK dan air sumur
sebagai objek penelitian.
3.4. Prosedur
Penelitian
Prosedur
penelitian ini dilakukan dengan cara, yaitu :
Langkah 1 :
Haluskan batu apung dan arang batok kelapa.
Langkah
2 :
Masukan ijuk, arang, dan batu apung kedalam
tabung 1 dan tabung 2, dengan susunan sebagai berikut :
Langkah 3 :
Langkah 4 :
selesai menyusun dan membuat alat tersebut cobalah masukkan air kotor yang keruh ke dalam galon yang telah siap pakai, lihat dan amatilah perbedaan antara air yang terdapat dalam galon dan air yang keluar dari alat penyaringan.
Air sesudah dijernihkan |
air sebelum dijernihkan |
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Air sungai BK sebelum dilakukan penjernihan
· Warna
keruh (Cokelat kekuning- kuningan)
· Tidak
dapat dikonsumsi
· Berbau
· Mengandung
banyak partikel-partikel, seperti: pasir, lumpur, dan kotoran-kotoran kecil.
Air sungai BK setelah dilakukan penjernihan dengan menggunakan
arang batok kelapa dan batu apung
Air sungai BK setelah dilakukan penjernihan dengan menggunakan
arang batok kelapa dan batu apung
· Warna
Jernih
· Layak
dikonsumsi
· Tidak
berbau
· Tidak mengandung
partikel kasar maupun halus, seperti : pasir dan lumpur
4.2 Arang Batok Kelapa
Arang batok kelapa (C) merupakan arang aktif. Arang
aktif adalah bahan berupa karbon bebas yang masing-masing berikatan
secara kovalen atau arang yang telah dibuat dan diolah secara khusus melalui
proses aktifasi, sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian mempunyai
daya serap yang besar terhadap zat-zat lainnya, baik dalam fase cair maupun
dalam fase gas.
Karbon aktif yang mempunyai rumus kimia
C dan berbentuk amorf yang mengandung 85-95% karbon yang dapat dihasilkan dari
bahan – bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan
dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Luas permukaan
aktif berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan karbon
aktif mempunyai sifat sebagai adsorben (Salamah, S. 2008).
Komposisi arang aktif
terdiri dari silika (SiO2), karbon, kadar air dan kadar debu. Dimana unsur
silika merupakan kadar bahan yang keras dan tidak mudah larut dalam air, maka
khususnya silika yang bersifat sebagai pembersih partikel yang terkandung dalam
air keruh dapat dibersihkan sehingga diperoleh air yang jernih.
4.3 Batu Apung (SiO2Al2O3)
Batu apung
(pumice) adalah sistem koloid dengan fase
terdispersi gas dan medium pendispersi zat padat. Di dalam kehidupan sehari-hari, anda dapat
menemui buih padat yang dikenal dengan istilah karet busa dan batu apung. Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang
berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas,
dan biasanya disebut juga sebagai batuan gelas vulkanik silikat.
Sifat kimia dan fisika batu apung
antara lain, yaitu: mengandung oksida SiO2, Al2O3, Fe2O3, Na2O, K2O, MgO, CaO,
TiO2, SO3, dan Cl, hilang pijar (Loss Of Ignition) 6%, pH 5, bobot isi ruah
480-960 kg/cm3, peresapan air 16,67%, berat jenis 0.8 gr/cm3, hantaran suara
(sound transmission) rendah, rasio kuat tekan terhadap beban tinggi,
konduktiftas panas (thermal conductivity) rendah, dan ketahanan terhadap api
sampai dengan 6 jam.
Pada kedua contoh buih
padat ini terdapat rongga atau pori-pori yang dapat diisi oleh udara, sehingga
batu apung ini dapat berfungsi sebagai penyerap partikel-partikel yang
terkandung dalam air keruh.
4.4 Cara Kerja Batu Apung dan
Arang Batok Kelapa dalam Penjernihan Air
Air keruh yang masuk kedalam tabung pertama
akan disaring oleh ijuk. Ijuk akan menyaring partikel-partikel dari air keruh
yang berukuran besar. Kemudian, air akan melewati arang dan batu apung disinilah
terjadi penyerapan atau adsorbsi yang dilakukan oleh batu apung dan arang batok
kelapa. Batu apung dan arang ini akan menyerap zat-zat warna atau
zat-zat pencemar, seperti detergen, pestisida, dan partikel-partikel halus.
Sebelum keluar, air ini akan melewati lapisan ijuk kembali untuk menyaring
partikel dari batu apung dan arang yang terbawa oleh aliran air tersebut.
Dengan proses tersebut maka akan diperoleh air yang jernih dan tidak berwarna.
\
\
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat Penulis simpulkan bahwa penjernihan air bersih didasarkan pada
sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorbsi. Dengan proses yang diterapkan
dalam sistem penjernihan air , yaitu: Proses pengendapan dan Proses
filtrasi. Alat penjernih air sederhana ini dapat menghasilkan air jernih dari air yang keruh, karena suspensi (air keruh) memiliki
partikel-partikel cukup besar dibandingkan kerapatan komponen-komponen alat
penjernih air sehingga kotoran tertinggal di dalamnya. Selain itu, alat penjernih air mengandung arang batok kelapa dan batu apung yang
akan mengendapkan berbagai kotoran dalam air keruh dan mengabsorpsi atau menyerap zat-zat
warna, pestisida, detergen dan lain-lain yang terdispersi dalam air.
5.2 Saran
saran yang dapat Penulis berikan melalui makalah ini
adalah agar masyarakat dan teman-teman khususnya siswa SMA Negeri 1 Belitang pada diharapkan
memanfaatkan teknologi sederhana ini karena air bersih merupakan kebutuhan
mutlak yang harus terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Adi K..2001.Ciamic Kimia SMA.Yogyakarta:Cabe
Rawit.
Kitti, Sura.2010.Kimia 2.Jakarta Selatan:PT Graha
Cipta Karya.
Utami,
Budi.2009.Kimia untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta:Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan
Nasional.
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_aktif
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-20386-Presentation-3615227.pdf
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/sifat-koligatif-dan-koloid/macam-macam-koloid/
LAMPIRAN
BIODATA PESERTA
Nama : Dwi Prastyo
Nis/Nisn : 9170/9973994540
Alamat : Nusa Maju
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Asal
Sekolah : SMA Negeri 1 Belitang
Nama : Aditya Agung SetiaBudi
Nis/Nisn : 9081/9974078756
Alamat : Rantau Jaya
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Asal
Sekolah : SMA Negeri 1 Belitang
Nama : Kadek Arya Dewa
Nis/Nisn : 9258/9976791927
Alamat : Nusa Sakti
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Asal
Sekolah : SMA Negeri 1 Belitang
BIODATA GURU PENDAMPING
Nama : Sumarno, S.Pd.
NIP : 196508101990031007
Alamat : Bedilan
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Belitang
Nama : Tri Patmi, S.Pd.
NIP : 197111282007012006
Alamat : Rantau Jaya
Jenis
Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Asal
Sekolah : SMA Negeri 1 Belitang
http://adityaagungsetiabudi.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar